Oleh: Tim Redaksi Madrasah
Bapak dan Ibu Guru Madrasah yang dirahmati Allah, tidak terasa kita berada di penghujung Desember 2025. Setelah disibukkan dengan penginputan nilai di ARD atau Raport Digital, serta pembenahan data di Simpatika dan EMIS, kini saatnya kita menarik napas sejenak. Menjadi pendidik di Madrasah bukan sekadar profesi, melainkan jalan ninja menuju rida-Nya. Lelah yang Bapak/Ibu rasakan saat ini, semoga menjadi butiran pahala yang kelak memperberat timbangan kebaikan di akhirat.
Namun, menatap Semester Genap yang akan dimulai pada awal Januari 2026, tantangan dunia pendidikan kita telah bergeser. Di era digital yang semakin kencang, tugas kita tak lagi hanya menuntaskan kurikulum atau mengejar target administrasi RKAM. Fokus besar tahun 2026 adalah mengenai Resiliensi Murid—kemampuan siswa untuk bangkit dari tekanan, memiliki mental yang tangguh, dan tetap berakhlakul karimah di tengah gempuran arus informasi.
Berikut adalah 7 tugas baru yang harus kita emban bersama untuk menyukseskan pembelajaran di semester mendatang.
1. Menjadi Arsitek Kesejahteraan Psikologis (Well-being) Siswa
Di tahun 2026, isu kesehatan mental menjadi prioritas dalam kebijakan pendidikan nasional. Guru Madrasah kini bertugas menciptakan atmosfer kelas yang aman secara emosional. Sebelum memulai materi matematika atau bahasa Arab, luangkan waktu 5 menit untuk melakukan check-in emosi. Murid yang merasa dihargai dan aman secara psikologis akan lebih cepat menyerap ilmu.
2. Kurator Konten, Bukan Sekadar Sumber Informasi
Dengan AI dan akses informasi yang tak terbatas, guru bukan lagi satu-satunya sumber ilmu. Tugas baru kita adalah menjadi kurator. Bapak/Ibu perlu membimbing siswa membedakan mana informasi yang maslahat dan mana yang mudarat (hoaks). Inilah bentuk nyata dari Pembelajaran Abad 21 yang berbasis literasi digital.
3. Menanamkan Moderasi Beragama secara Kontekstual
Moderasi Beragama bukan sekadar teori di buku teks. Di semester genap 2026, guru ditantang untuk menghidupkan nilai-nilai tawashuth (moderat) dalam interaksi sehari-hari. Tugas kita adalah memastikan tidak ada perundungan (bullying) atas dasar perbedaan kemampuan atau latar belakang di lingkungan madrasah.
4. Fasilitator Pembelajaran berbasis Deep Learning
Lupakan metode ceramah satu arah yang membosankan. Tugas guru di semester baru ini adalah merancang proyek yang mendalam (Deep Learning). Ajak siswa memecahkan masalah nyata di lingkungan madrasah, misalnya proyek pengelolaan sampah atau kampanye digital kebaikan. Ini akan membangun resiliensi karena siswa belajar menghadapi kegagalan dalam sebuah proyek.
5. Pendamping Pengembangan Bakat (Talent Scout)
Setiap anak adalah unik. Di tahun 2026, Madrasah diharapkan lebih fokus pada keberagaman bakat. Tugas guru adalah membantu siswa menemukan “cahaya” mereka sendiri. Gunakan data observasi untuk mengarahkan siswa pada kegiatan ekstrakurikuler atau kompetisi yang relevan, sehingga mereka merasa kompeten dan percaya diri.
6. Kolaborator Aktif dengan Orang Tua
Tugas guru tidak berhenti di pintu gerbang madrasah. Memasuki Januari 2026, penguatan sinergi dengan wali murid melalui grup diskusi atau pertemuan berkala sangatlah krusial. Resiliensi murid akan terbangun jika ada keselarasan antara pola asuh di rumah dan pola didik di madrasah.
7. Menjadi Teladan Resiliensi (Role Model)
Tugas terakhir dan yang paling utama adalah menjadi contoh. Bagaimana kita bisa mengajarkan ketangguhan jika kita sendiri mudah mengeluh di depan siswa? Guru yang terus belajar (pembelajar sepanjang hayat) adalah inspirasi terbaik bagi siswa untuk tetap tangguh menghadapi masa depan.
Strategi Praktis untuk Kepala Madrasah (Kamad)
Bagi Bapak Kepala Madrasah, dukungan kebijakan sangat diperlukan untuk merealisasikan 7 tugas di atas. Pastikan RKAM semester genap memberikan porsi yang cukup untuk pengembangan kapasitas guru dan kegiatan penguatan karakter siswa. Ciptakan lingkungan madrasah yang suportif, di mana guru merasa didukung untuk berinovasi tanpa dibebani administrasi yang berlebihan.
Penutup: Mengajar dengan Hati
Mendidik di Madrasah adalah menanam benih untuk masa depan peradaban Islam. Sebagaimana pesan bijak, “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu.” Mari kita masuki Januari 2026 dengan semangat baru, bukan hanya sebagai pengajar, tapi sebagai penjaga jiwa dan resiliensi anak-anak bangsa.
Selamat mempersiapkan Semester Genap, Bapak dan Ibu Guru hebat!
- Strategi Guru Madrasah Menghadapi Semester Genap 2026: Mengapa Gadget Saja Tak Cukup Atasi Learning Loss?
- Checklist 100 Hari Pertama Kepala Madrasah di Semester Genap: Optimalisasi RKAM 2026 dan Strategi KBM Unggul
- 7 Tugas Baru Guru Madrasah di 2026: Bukan Sekadar Mengajar, Tapi Menjaga Resiliensi Murid di Semester Genap
- Menuntut Ilmu: Kewajiban Mulia bagi Setiap Muslim
- Penguatan Tertib Administrasi Guru Berbasis Google Drive – Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Tata Kelola Madrasah