Strategi Guru Madrasah Menghadapi Semester Genap 2026: Mengapa Gadget Saja Tak Cukup Atasi Learning Loss?

Oleh: Udin Solehudin

Pengantar: Jihad Intelektual di Balik Layar Digital

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bapak/Ibu Guru Madrasah dan Kepala Madrasah yang dimuliakan Allah. Menjelang akhir Desember, kita sering kali terjebak dalam tumpukan administrasi, mulai dari pengisian Simpatika, validasi data EMIS, hingga penyusunan RKAM untuk tahun anggaran mendatang. Di tengah kepenatan tersebut, kami memahami ada ganjalan di hati Bapak/Ibu sekalian: “Mengapa meski fasilitas digital sudah lengkap, hasil Tes Kompetensi Akademik (TKA) 2025 anak-anak kita belum mencapai titik maksimal?”

Ilustrasi: Interaksi Guru dan Siswa MI dalam Pembelajaran Berbasis Digital di Kelas Semester Genap

Perjuangan Bapak/Ibu bukan sekadar menunaikan jam mengajar, melainkan sebuah bentuk ibadah dan jihad intelektual. Mengajar di Madrasah adalah tugas mulia untuk menjaga amanah umat. Namun, memasuki awal Januari 2026 nanti, kita perlu berhenti sejenak untuk berefleksi. Apakah teknologi yang kita berikan sudah menjadi “alat bantu pikir”, atau justru sekadar “alat pemindah teks”?

Realita TKA 2025: Paradoks Literasi Digital di Madrasah

Berdasarkan evaluasi capaian akhir tahun 2025, muncul sebuah fenomena yang memprihatinkan. Meskipun akses terhadap gadget dan internet di lingkungan Madrasah meningkat pesat, skor literasi mendalam siswa justru cenderung stagnan. Inilah yang disebut sebagai Digital Learning Loss.

Siswa mungkin mahir mengoperasikan aplikasi, tetapi gagap saat harus melakukan analisis kritis. Gadget yang seharusnya menjadi jendela ilmu, sering kali hanya menjadi distraksi. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Civitas Akademika Madrasah dalam menyongsong Semester Genap Tahun Ajaran 2025/2026.

Mengapa Gadget Saja Belum Cukup?

Ada tiga alasan utama mengapa pengadaan perangkat keras di Madrasah belum berbanding lurus dengan kualitas output siswa:

  1. Konsumsi vs Produksi: Siswa lebih banyak memposisikan diri sebagai konsumen konten (menonton video tutorial) daripada produser pengetahuan.
  2. Kehilangan Fokus (Attention Span): Algoritma media sosial memperpendek daya konsentrasi siswa, sehingga mereka kesulitan membaca teks panjang atau soal-soal penalaran tingkat tinggi (HOTS).
  3. Ilusi Pengetahuan: Kemudahan mencari jawaban di internet membuat siswa merasa “sudah tahu”, padahal mereka hanya “tahu cara mencari”, bukan “memahami substansi”.
Strategi Kamad dan Guru: Transformasi AI Menjadi Alat Berpikir Kritis

Memasuki bulan Januari 2026, kita tidak boleh anti terhadap teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI). Namun, kita harus mengubah paradigma. Berikut adalah strategi praktis untuk diimplementasikan di Semester Genap:

1. Integrasi AI dalam Metode Socratic (Tanya Jawab)

Jangan gunakan AI (seperti ChatGPT atau Gemini) hanya untuk mencari jawaban. Guru Madrasah dapat mengarahkan siswa untuk:

  • Meminta AI menjelaskan suatu konsep dari perspektif yang berbeda (misalnya: Hubungan Sains dan Al-Qur’an).
  • Meminta siswa mengkritisi jawaban AI yang mungkin tidak akurat atau bias.
  • Gunakan AI sebagai sparring partner untuk debat di kelas.
2. Reinforcement Literasi Melalui “Deep Reading”

Kepala Madrasah (Kamad) perlu mendorong program literasi 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Bukan sekadar membaca bebas, melainkan membaca teks non-fiksi dan membuat peta konsep (mind mapping) secara manual. Ini adalah obat bagi learning loss yang diakibatkan oleh paparan layar berlebih.

3. Sinkronisasi Kurikulum Merdeka dengan Nilai Madrasah

Dalam menyusun RPP atau Modul Ajar untuk Semester Genap, pastikan teknologi digunakan untuk memperkuat Moderasi Beragama. Siswa diajak menggunakan digital tools untuk menyebarkan konten positif (dakwah bil hal) yang menyejukkan, bukan sekadar mengerjakan tugas rutin.

4. Pemanfaatan Data EMIS dan Raport Digital (RDM)

Bapak/Ibu Guru, gunakan data dari RDM dan evaluasi TKA 2025 (jika sudah melaksanakan) untuk memetakan siswa yang tertinggal. Lakukan intervensi yang personal. AI bisa membantu Bapak/Ibu membuat soal latihan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa (Differentiated Learning).

Mempersiapkan Semester Genap 2026: Checklist untuk Guru

Sebagai persiapan masuk sekolah di awal Januari, berikut adalah checklist yang bisa Bapak/Ibu siapkan:

  • Audit Digital: Evaluasi aplikasi mana yang benar-benar membantu belajar dan mana yang hanya membuang waktu.
  • Update Skill AI: Mengikuti pelatihan singkat atau mandiri mengenai Prompt Engineering untuk edukasi.
  • Ruang Kelas Hybrid yang Humanis: Pastikan interaksi tatap muka tetap hangat. Teknologi adalah alat, tetapi sentuhan ruhani (tarbiyah) dari seorang guru tak akan pernah bisa digantikan oleh algoritma apa pun.
  • Penyusunan Target TKA 2026: Tetapkan target capaian yang lebih terukur untuk meningkatkan skor literasi dan numerasi.
Penutup: Teknologi sebagai Wasilah, Akhlak sebagai Ghayah

Dalam tradisi pendidikan Islam, ilmu bukan sekadar transfer informasi, melainkan transformasi diri. Sebagaimana ungkapan bijak: “Al-Adabu Fauqal ‘Ilmi” (Adab itu di atas Ilmu). Literasi digital yang sesungguhnya di Madrasah adalah kemampuan menggunakan teknologi untuk kemaslahatan umat dengan tetap menjaga integritas dan akhlakul karimah.

Mari kita jadikan Semester Genap 2026 sebagai momentum kebangkitan Madrasah. Gadget hanyalah alat (wasilah), sementara tujuan (ghayah) kita adalah membentuk generasi yang berakal budi dan tangguh di era kecerdasan buatan.

Selamat bertugas, Bapak/Ibu Guru hebat. Semoga setiap lelahnya menjadi lillaah, dan setiap bimbingannya menjadi amal jariyah yang tak terputus.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Bagikan :

Artikel Lainnya

Strategi Guru Madrasah Menghadap...
Oleh: Udin Solehudin Pengantar: Jihad Intelektual di Balik Lay...
Checklist 100 Hari Pertama Kepal...
Oleh: Admin Madrasah Memasuki penghujung Desember, atmosfer di...
7 Tugas Baru Guru Madrasah di 20...
Oleh: Tim Redaksi Madrasah Bapak dan Ibu Guru Madrasah yang di...
Menuntut Ilmu: Kewajiban Mulia b...
Madrasah bukan sekadar tempat belajar membaca dan berhitung, t...
Penguatan Tertib Administrasi Gu...
Dalam penyelenggaraan pendidikan madrasah, administrasi guru m...
Contoh dan Template Surat Keputu...
Dalam rangka menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yan...